Detail

Nama    PENCAK TEJOKUSUMAN
Jumlah perguruan    0

PENCAK TEJOKUSUMAN

Gaya pencak RM Harimurti sering juga dijuluki gaya pencak Mataram atau gaya pencak Tejokusuman. Tidak ada rangkaian gerak yang harus dihafalkan para murid pencak. Semua gerak di pecah-pecah menjadi gerak dasar tunggal. Gerak dasar tunggal ini harus benar-benar dikuasai sang murid. Setelah itu dirangkai-rangkai menurut kebutuhan dan tergantung dari postur seorang formulanya dapat berbeda-beda. Dengan demikian anak murid pencak Tejokusuman mempunyai gaya permainan yang paling cocok dengan dirinya.

Seperti diutarakan di depan RM Harimurti mempunyai gaya permainan pencak yang khas karena merupakan gabungan dari berbagai aliran. Ada tendangan dan langkah Padang, ada pukulan RKB (dari Anjung Kinnan), pukulan dan pasangan Surabayan, Betawen, dll. Masih ditambah gerak kunthau (kungfu), jiujutsu dan gerakan-gerakan yang diciptakan sendiri misalnya gerakan pangkalan kuda, gerak kalajengking melawan kadal, gerak pertarungan ayam jago dan masih banyak lagi. Dengan demikian gaya pencak RM Harimurti sukar di tebak lawan karena dari gaya satu dapat pindah ke gaya lain. Seolah-olah gaya RM Harimurti terbuka mudah dimasuki serangan lawan. Namun setelah benar-benar dimasuki lawan akan kecele karena terperangkap oleh greep yang mematikan.

Tujuan pencak silat seperti diajarkan RM Harimurti adalah untuk kesehatan (olahraga) dan agar anak didik berpikir cepat dan tepat (cak-cek, Jw). Hampir semua anak didiknya yang minta ilmu kanuragan selalu dijawab: Jangan meniru saya. Saya tidak bisa apa-apa. Kanuragan itu tak bisa diandalkan (ora kena dijagakke, Jw). Jika kamu kalah "tua" kamu tak akan menang. Demikianjuga hila sugestimu setingkat dibawah lawanmu kamu akan kalahjuga. Mempelajari kanuragan itu mudah, jika kamu tekun. Tetapi jangan pada saya. "Pacerene tak peke dhewe" (Kotorannya saya tanggung sendiri) "Aja tiru aku" (Jangan meniru saya). Demikian kata-kata RM Harimurti yang selalu diingat Tarsono, salah seorang murid pencak beliau

 


Sejarah

Guru pencak pertama RM Harimurti adalah pak Towi dari kampung Gamelan yang sering diundang ke ndalem Tedjokusuman. Hal ini dibenarkan dari cerita para sesepuh-sesepuh dan juga murid kesayangan atau anak angkat RM Harimurti yaitu bapak So tyahyo Sukirman. Dari guru inilah nDara mendapat langkah dan tendangan Padang, gerakan Menoreh dan Minangkabau. Setelah itu beliau belajar pada pak Anjung Sukirman yang mengutamakan gerakan tangan. Belum puas, RM Harimurti kemudian juga berguru pada pak Amat Karim, seorang pendekar Cimande (Jawa Barat) yang menetap di Lempuyangan. Sehari-harinya ia bekerja sebagai pande besi di Depot Loko Kereta Api di Pengok. Pak Arnat Karim sangat terkesan akan keterampilan RM Harimurti hingga segala ilmu Pencak Silat yang dimilikinya diturunkan kepada anak pangeran Tedjokusumo ini.

Tidak hanya aliran dalam negeri yang dipelajari juga aliran Cina seperti aliran Samban Ning dan Shantung sempat ditekuni sampai mahir. Bahkan ia diangkat menjadi pendekar agung yang pengobatannya diserati upacara khusus. RM Harimurti diberi minuman "som" dan sewaktu dadanya akan dicap dengan gambar liong (naga) dengan halus beliau menolaknya.

Selain mempelajari aliran Cina, bela diri aliran Jepang di dapat RM Harimurti lewat perantaraan Tuan Sawabe manager toko Fuji di jalan Malioboro (kini toko itu untuk toko Ramai). Mendengar kehebatan RM Harimurti, Sawabe tertarik dan menawarkan akan memanggil guru jiu-jutsu dari Jepang untuk mengajar RM Harimurti. Seusai kursus beladiri jiujutsu RM Harimurti diajari menembak dengan pestol. Karena sangat puas akan prestasi RM Harimurti, jendral Sawabe menghadirkan sebuah pedang pijatan dan sebuah pistol. Kedua jenis senjata ini dijajaran tentara Jepang diperuntukkan bagi jenderal. Pedang buatan negeri Jepang dan pistol khusus dipesan dari Amerika.

Selain belajar ilmu beladiri secara fisik, RM Harimurti juga belajar ilmu kebatinan. Nama RM Harimurti semakin tenar dan beliau tak segan-segan untuk berguru ilmujaya kawijayan dari para kyai dan guru-guru kenaman. Hampir semua kyai kanuragan didatangi dan diminta mengajamya sesuatu ilmu. Semuanya selalu didahului dengan kata-kata bahwa beliau tidak punya uang tapi sanggup untuk melakukan apa saja yang diperintahkan guru. Tapa ngebleng tanpa makan-minum di tempat gelap, mutih, ngrowot, ngalong dan sebagainya boleh dikatakan sudah rutin. Paling berat adalah tapa ngebleng yang disertai kungkum artinya dengan pakaian lengkap menceburkan diri di air untuk 52 beberapa waktu kemudian naik ke darat menunggu keringnya pakaian yang masih melekat basah ini untuk kemudian mencebur sekali lagi dan begitu seterusnya

Makin hari makin banyak ilmu yang dimiliki RM Harimurti. Kini badannya penuh dengan "susuk" dari segala macam rupa. Tidak hanya ilmu kanuragan yang bersifat istrijat yang sudah dikuasai seperti ilmu upas mrayang, sindhung riwut, makdum sarpin, balasrewu dan lain lain yang semuanya berasal dari kekuatan setan, tetapi juga ilmu-ilmu yang sifatnya khak yang berasal dari kekuatan illahi seperti telepati, hipnotisme, gedachtekracht, stille kracht, magetisme dan sebagainya.

Namun semuanya belum memuaskan. Harimurti masih ingin memiliki ilmu berubah menjadi binatang liar atau mendatangkannya dari hutan. Kyai Ngawi Kidul dan Kyai Ngawi Lor. Kyai Ngawi Kidul mengajarkan ilmu macan yang gemar memakan daging dan juga orang. Harimau gendamannya tidak dapat menyadari dirinya sendiri dan tak dapat membedakan orang-orang yang dihadapinya. Sedang Kyai Ngawi Lor mengajarkan ilmu macan yang tidak suka pada daging. Pelaku tetap sadar apa yang dihadapinya. Seandainya macannya dibunuh pelakunya tidak ikut mati. ltulah sebabnya RM Harimurti memilih Kyai Ngawi Lor yang tapanya cukup berat. Pelaku disuruh bertapa ngebleng selama 40 hari dengan tanpa busana alias telanjang. Setelah itu secara harafiah direbus dalam bubur lumpur yang khusus disediakan untuk maksud itu.

Sebelum mendapat ilmu macan dari Kyai Ngawi Lor sebenamya nDara bersama dengan lurah Mangunwijoyo (abdi dalem lurah kursi) dan kyai Marjuki (dari Notoyudan) pemah berguru pada kyai Bawean yang berada di Surabaya. Dari guru ini ketiga orang tersebut mendapat ilmu upas mrayang dan ilmu gajah. Upas mrayang jika diwatek dapat melayukan pohon dan mati. Dapat dibayangkan kalau dikenakan pada orang. Ilmu sapta gajah memberikan kekuatan 7 gajah kalau diwatek.

Nama RM Harimurti kini sudah tenar. Banyak tokoh kebatinan dan kanuragan tanah Jawa menjadi sahabatnya a.I. Kyai Iskak, Kyai Busro, Kyai Marjuki, Kyai Mustofa, Kyai Iskandar dan masih banyak lagi. Kini tiba saatnya kemampuan nDara diuji dalam forum yang lebih luas, yaitu dalam perkumpulan sambuk. Pak Amat Karimlah yang memperkenalkan RM Harimurti dalam organisasi gelap itu.

Sebelum tahun 1932 murid RM Harimurti mencapai ratusan yang umumnya berasal dari pedesaan. Bahkan ada ratusan anggota Pakempalan Kawula Ngayogyakarta (PKN) dari Bojong yang mengikuti kursus di nDalem Tedjokusuman itu tiap malam Sabtu dan Kamis. Tapi yang mendapat pelajaran pencak pertama adalah saudara-saudara RM Harimurti sendiri asisten beliau yang pertama adalah Suradal, kemudian menyusul Rejo, Sungkono, Diro dan Kamdi (Sukowinadi).

Awal mulanya RM Harimurti tidak mendirikan perguruan tetapi memberikan latihan khusus para prajurit abdi dalem yang ada di lingkungan magersari yaitu penduduk yang tinggal di sekitar nDalem Kapangeranan Tedjokusuman. Sistem latihan yang diajarkan RM Harimurti ada 18 jurus. Tetapi setelah Sukowinadi masuk menjadi siswa PerPI, jurus tersebut diurai dan dikembangkan kemudian dibuat gerakan potongan satu persatu dan kemudian dinamakan gerak dasar. Fungsinya untuk mempermudah siswa dalam berlatih dan membalas gerakan serangan lawan. Sebab dengan adanya jurus yang telah di rangkai belum tentu gerakan lawan akan sama dan cocok denganjurus yang kita miliki. Maka dari itu dalam menanggapi gerakan atau serangan lawan dengan gerakan spontan yang tentunya sudah terlatih dengan matang dan benar gerakan-gerakannya.

 

Galeri