Daftar Isi
Persaudaraan Setia H...Persaudaraan Setia H...
Setia Hati Organisas...
Persaudaraan Setia H...
Setia Hati Langen Pu...
Keluarga Pencak Sila...
Persaudaraan Rumpun...
Kelatnas Indonesia P...
Perguruan Silat Nasi...
Tapak Suci Putera Mu...
Persinas ASAD
PSTD Indonesia
Persatuan Pencak Sil...
PERPI Harimurti
PPS PUTRA BETAWI
Perguruan
Pengertian perguruan pencak silat sering dikacaukan dengan aliran pencak silat. Ada perbedaan antara pencak silat dengan aliran pencak silat. Perguruan adalah lembaga pendidikan yang mendidik, dan mengajar pengetahuan dan praktek pencak silat. Sedang aliran pencak silat adalah sebuah pengetahuan pencak silat yang diajarkan, dianut, dan dipraktekkan oleh suatu perguruan. Ada perguruan yang mengajarkan satu aliran pencak silat yang sama, dan ada pula perguruan yang mengajarkan gabungan kombinasi dari berbagai aliran, baik gabungan tersebut dari aliran domestik maupun campuran aliran domestik dengan aliran lain.
Organisasi/Institusi pencak silat adalah wadah, federasi, atau asosiasi dari sejumlah perguruan pencak silat atau organisasi pencak silat yang bersifat kewilayahan atau lingkungan serta memiliki peraturan tertentu dalam menjunjung nilai-nilai pencak silat. Perguruan pencak silat adalah perguruan pencak silat terkecil dan sekaligus merupakan lembaga pendidikan, pengajaran dan pelatihan pencak silat. Sedang di negara tertentu perguruan pencak silat juga disebut institusi, sekolah, atau klub pencak silat.
Adapun perguruan IPSI dikategorikan menjadi dua golongan, yakni: 1 perguruan yang berkeanggotaan umum, dan 2 perguruan yang beranggotakan khusus. Perguruan yang berkeanggotaan umum terdiri dari lima tingkatan, yakni: 1 Perguruan yang beranggotakan IPSI Pusat, 2 Perguruan yang beranggotakan IPSI Daerah, 3 Perguruan yang beranggotakan IPSI Cabang, 4 Perguruan yang beranggotakan IPSI Ranting, 5 Perguruan yang beranggotakan IPSI Komisariat di luar negeri.
Berikut beberapa nama perguruan yang tercatat sebagai 10 Perguruan Historis IPSI;
- Persaudaraan Setia Hati
- Persaudaraan Setia Hati Terate
- Kelatnas Indonesia Perisai Diri
- PSN Perisai Putih
- Tapak Suci Putera Muhammadiyah
- Phasadja Mataram
- Perpi Harimurti
- Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI)
- PPS Putra Betawi
- KPS Nusantara
dan 6 Perguruan Besar:
- PPS Betako Merpati Putih
- PPS Satria Muda Indonesia
- Persinas Asad
- PSTD Indonesia
- LPI Tetada Kalimasada
- PSNU Pagar Nusa
Selain perguruan-perguruan di atas masih banyak nama perguruan yang secara administrasi telah tergabung pada IPSI. Juga beberapa perguruan tidak mendaftarkan diri pada IPSI mengingat sistem yang dianut tidak menyetujui pencak silat sebagai cabang olahraga. Dengan Direktori ini diharapkan keterlibatan dari perguruan-perguruan yang telah terdaftar pada IPSI maupun tidak mendaftarkan diri sebagai anggota IPSI untuk dapat berkontribusi dengan mencatatkan diri dan mendokumentasikan aktivitasnya di sini dan menautkan diri pada aliran yang telah kami sajikan atau mencatatkan diri sebagai sebuah aliran baru.
Persaudaraan Setia Hati Terate disingkat PSHT atau dikenal juga dengan SH Terate, adalah sebuah perguruan silat yang berorientasi kepada pengajaran budi luhur dan menggunakan pencak silat sebagai pelajaran pada tingkat pertama. PSHT mengutamakan persaudaraan antar anggota atau biasa disebut 'warga'-nya. Pencak Silat dipilih sebagai pelajaran tingkat pertama karena selain merupakan warisan budaya bangsa Indonesia, di dalam ajaran pencak silat juga terkandung unsur-unsur: (1). Persaudaraan; (2). Olahraga; (3). Bela diri; (4). Seni budaya, dan (5). Kerohanian/ke-SH-an (ajaran budi luhur).
PSHT bersifat terbuka dalam menerima anggota. Setiap warga negara dapat menjadi anggota tanpa melihat suku, ras, agama, warna kulit, gender, golongan, dan usia. Keanggotaan ini bahkan terbuka bagi bangsa lain. Hal ini sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia yang tertuang dalam lambang negara “Bhineka Tunggal Ika” yang bermakna “berbeda-beda tetapi tetap satu jua”.
Persaudaraan Setia Hati merupakan salah satu dari sepuluh organisasi pencak historis yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tanggal 18 Mei 1948. Meski demikian Persaudaraan Setia Hati tidak masuk dalam keanggotaan IPSI demi menjaga kerahasiaan ilmu Setia Hati. PSH mulai digagas pada tahun 1903 oleh Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo dengan meletakkan dasar gaya pencak silat Setia Hati di Kampung Tambak Gringsing, Surabaya (kawasan dekat Tanjung Perak). Pada tahun 1917 nama Sedulur Tunggal ketjer diubah menjadi Persaudaran Setia Hati, Dan sekarang dikenal dengan Setia hati Panti.
Pada Tahun 1932, tepatnya Minggu Legi 22 Mei 1932 di Semarang, Jawa Tengah Ki Munandar Harjowiyoto membentuk Setia Hati Organisasi (SHO) beliau memandang saudara Setia Hati yang telah membentuk kelompok dan perkumpulan masing masing ataupun yang sama sekali tidak berkelompok perlu digabungkan dalam satu wadah atau organisasi yang kuat. Ki Munandar juga memandang jika Setia Hati adalah ajaran yang baik maka perlu di sebarluaskan tanpa terikat berbagai golongan dan dapat juga menjadi sarana utama untuk meraih kemerdekaan, maka dibentuklah Setia Hati Organisasi.
Pada Tahun 1965 Jumat Kliwon 15 Oktober R. Djimat Hendro Suwarno murid SH dari Hadi Subroto. Beliau mendapat mandat dari Menhankam untuk ikut membantu pemerintah dalam mengkoordinir para pemuda paska tragedi pemberontakan PKI, beliau membentuk wadah guna melestarikan ilmu Setia Hati yang menurut beliau sedang mengalami penurunan sehingga dapat dipelajari secara luas maka beliau membuat wadah Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda.
Pada tahun 1948 Aryo Martosiam mendirikan Cepaka Putih yang kini bernama Langen Putro Utomo di Ambarawa, Jawa Tengah. Aryo Martosiam merupakan murid Ki Ngabehi Surodiwiryo yang ikut berjuang melawan penjajah Belanda hingga tertangkap dan dipenjara ke Boven Digul, Papua, setelah beliau bebas pada tahun 1938 beliau mulai merintis Cepaka Putih, Aryo Martosiam sebelumnya juga tercatat bergabung ke SHO pimpinan Munandar Harjowiyoto
Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPS Nusantara) berdiri pada 28 Juli 1968 di Jakarta diprakarsai oleh 3 orang yakni Moh. Hadimulyo, Bsc, Dr. Moh. Joko Waspodo, dr. Rachmadi Joko. KPS Nusantara berawal dari Study Group Pencak Silat Nusantara yang dibentuk untuk mengadakan penelitian, pengkajian dan studi banding melalui studi group yang bertujuan untuk mencari upaya agar pencak silat berkembang dalam hal prestasi, mereka bertiga merupakan murid tokoh besar Persaudaraan Setia Hati yakni Marijun Sudirohadiprodjo dan Rachmad Suronagoro,
Hari Minggu, tanggal 23 Juni 2013, di Kota Surakarta telah berdiri Organisasi Pencak Silat “Persaudaraan Rumpun Setia Hati” (PRSH). Pendirian ini ditandai dengan pelaksanaan Kongres I Persaudaraan Rumpun Setia Hati, yang dihadiri oleh anggota PRSH dari berbagai daerah, kadang-kadang sepuh SH, Ketua IPSI Kota Surakarta beserta jajarannya yang mewakili IPSI Pusat, dan tamu undangan dari anggota SH dari organisasi lainnya.
Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri atau disingkat Kelatnas Indonesia Perisai Diri, adalah organisasi olahraga beladiri yang didirikan oleh R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo pada tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur.
Kelatnas Indonesia Perisai Diri merupakan salah satu anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), induk organisasi resmi pencak silat di Indonesia di bawah naungan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia). Kelatnas Indonesia Perisai Diri merupakan salah satu dari 10 perguruan pencak silat yang mendapatkan predikat Perguruan Historis Pencak Silat karena memberikan kontribusi dan pengaruh terhadap sejarah perkembangan IPSI serta pencak silat secara umum pada era awal terbentuknya IPSI.
Perguruan Silat Nasional Perisai Putih atau disingkat PSN Perisai Putih didirikan pada tanggal 1 Januari 1967 di Surabaya oleh Raden Achmad Boestami Barasoebrata atau dikenal juga dengan Pak Boestam.
Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau disingkat Tapak Suci, merupakan anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Tapak Suci termasuk dalam 10 Perguruan Historis IPSI, yaitu perguruan yang menunjang tumbuh dan berkembangnya IPSI sebagai organisasi. Tapak Suci berasas Islam, bersumber pada Al Qur'an dan As-Sunnah, berjiwa persaudaraan, berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi otonom yang ke-11. Tapak Suci berdiri pada tanggal 10 Rabiul Awal 1383 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta.
Tapak Suci memiliki motto "Dengan Iman dan Akhlak saya menjadi kuat, tanpa Iman dan Akhlak saya menjadi lemah". Organisasi Tapak Suci berkiprah sebagai organisasi pencak silat, berinduk kepada Ikatan Pencak Silat Indonesia, dan dalam bidang dakwah pergerakan Tapak Suci merupakan pencetak kader dari Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah berkedudukan di Kauman, Yogyakarta, dan memiliki kantor perwakilan di ibu kota negara.
Perguruan Silat Nasional Asad atau disingkat Persinas Asad didirikan pada tanggal 30 April 1993. Persinas ASAD bermaksud menghimpun seluruh potensi bangsa yang memiliki persamaan cita-cita, wawasan, dan tujuan dalam melestarikan budaya bangsa, khususnya ilmu seni beladiri pencak silat nasional yang bersumber dari aliran silat Cimande, Kunto, Cikaret, Singa Mogok, Nagan, Cikalong, Sabandar, Garuda Mas, Sabeni, dan Tangkap Menangkap.
Pencak Silat Tenaga Dasar Indonesia atau disingkat PSTD Indonesia lahir dari sebuah beladiri kuno yang bernama Kateda, yaitu aliran beladiri yang didirikan oleh biksu dari Tibet bernama Tagashi yang mengembara ke Gunung Bromo. Awalnya pada tahun 1984, Jimmy Thaibsyah membuka Perguruan KATEDA di Bandung. Namun pada perkembangannya, yakni pada tahun 1987 Jimmy Thaibsyah memutuskan untuk memilih diri dari induk perguruannya dan mendirikan perguruan baru di Indonesia. Melalui RAKERNAS I pada tanggal 2 Juni 1991, untuk mencerminkan jati dirinya sebagai suatu perguruan Pencak Silat, nama KATEDA INDONESIA dirubah menjadi Perguruan PENCAK SILAT TENAGA DASAR INDONESIA disingkat Perguruan PSTD INDONESIA.
Persatuan Pencak Silat Indonesia atau disingkat PPSI didirikan pada tanggal 17 Agustus 1957 di Bandung, Jawa Barat, dengan diketuai oleh Kolonel R.A. Kosasih, Panglima Tentara dan Teritorium III Siliwangi, dibantu dengan Kolonel Hidayat dan Kolonel Harun. Salah satu tujuan pembetukan PPSI adalah menggalang kekuatan jajaran pencak silat untuk pagar betis dalam menghadapi pemberontakan DI/TII yang berkembang di wilayah Jawa Barat, Lampung, Jakarta, dan lainnya.
Pada tanggal 23 Oktober 1932 RM Harimurti menyatakan pendirian Perguruan Pencak Indonesia Mataram (Per.P.I Mataram/PERPIM) Sistem organisasi PerPI pada waktu itu bemama PerPI Cabang Mataram yang berdasarkan pada pencak Tedjokusuman. Pada tahun 1935 di bawah kepemimpinan gurubesar kedua yakni Sukowinadi, PERPIM mencetuskan ide untuk membentuk Induk Kesatuan Persatuan bagi dunia pencak di Indonesia. Kebetulan juga telah mendapat dukungan positif dari beberapa perguruan yang ada di Yogyakarta dan dua perguruan dari luar Yogya. Atas dasar kesepakatan bersama antara kelima perguruan yang mendukung, nama PERPIM di ubah, "M" di belakang di hapus, tinggal PERPI dari singkatan PERSATUAN PENCAK INDONESIA Bukan lagi perguruan, melainkan Persatuan sesuai asas dan tujuannya.
PPS Putra Betawi dibentuk pada tanggal 20 Januari 1972 sebagai suatu wadah yang mempersatukan perguruan dan aliran silat Betawi. Ada sekitar 317 aliran maen pukulan, sebutan untuk silat di tanah Betawi, yang merupakan pengembangan dari sekitar 100-200 pecahan aliran dari empat aliran inti. Bahkan saking kayanya Betawi dengan silat atau dalam dialek lokal disebut maen pukulan. Ada ungkapan “tiap utan ade macannye, tiap kampung ade maenannye” (setiap hutan ada macannya, setiap kampung ada mainannya).