Nama    Persaudaraan Setia Hati (Panti)
Aliran     -
Tahun Berdiri    1903
No. Telp    -
Alamat    Jalan Gajah Mada 14 Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun
Kelurahan    Winongo
Kecamatan    Mangu Harjo
Kota    Kota Madiun
Provinsi    Jawa Timur
Website    -

Persaudaraan Setia Hati (Panti)

Pencak silat Setia Hati sangat rahasia dan tertutup. Sebagaimana umumnya di aliran pencak silat setia hati, ilmu silat hanya boleh dipelajari, diajarkan dan disalurkaan kepada sesama anggota, dan sangat dilarang mengajarkan ilmu setia hati panti yang bukan termasuk anggota pencak  silat setia hati panti. Khusus untuk ilmu pencak silat panti saja tidak boleh di pertontonkan dimuka umum, oleh sebab itulah kenapa aliran pencak silat panti ini sangat sedikit masanya dan tidak begitu popular dikalangan umum. Karena bukan tujuan setia hati panti, tetapi lebih mengedepankan pengajarkan kepada masing – masing individu menjadi bripribadian yang matang lahir bathin dan selama didunia hingga akhirat.

Meski demikian beberapa orang yang pernah belajar silat di Persaudaraan Setia hati membuka dan menyebarkan ajaran Setia dengan nama perguruan/organisasi yang baru dengan menyertakan Setia Hati di depannya, yakni Hardjo Oetomo yang mendirikan SH Terate pada 1922 di Madiun. Pada tahun 1932 Munandar Hadiwijoto mendeklarasikan SH Organisasi di Semarang, tahun 1966, R Djimat Soewarno mendirikan SH Tunas Muda Winongo yang berpusat di Jalan Doho, Kota Madiun. Bahkan yang terbaru tahun 2005 ada yang mendirikan SH Panti Cabang Surabaya.


Sejarah

Pencak silat Setia Hati lahir pada tahun 1903 (Tambak Gringsing; Surabaya) yang didirikan oleh Ki Ngabehi Surodiwiryo. Dia dikenal dengan sapaan Eyang Suro Pembina sekaligus pengasuh aliran pencak silat Setia Hati.

Nama awal aliran pencak silat Setia Hati ialah Sedulur Tunggal Ketjer dengan permainan silatnya bernama Djoyo Gendilo Cipto Mulyo Langen Mardharjo yang memiliki arti Berjaya atau menang dengan menari.

Pada tahun 1917 nama Sedulur Tunggal ketjer diubah menjadi Persaudaran Setia Hati, ditahun ini lah nama sedulur tunggal ketjer tidak boleh dipergunakan lagi dengan berbarengnya Eyang Suro berpindah ke Madiun dan mulai tinggal menetap di jalan Gajah Mada 14 Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo. Dan sekarang dikenal dengan Setia hati Panti.

Di dalam Persaudaraan SH dikehendaki ‘Sang Juru Kecer Tunggal’ yang melaksanakan tugas pengeceran para warga baru, berikut adalah Tujuh Pengesuh atau Pengecer Setia Hati:

Ki Ngabehi Surodiwiryo (1903-1944)

Koesnandar (1944-1947/Bupati Madin kala itu)

Kolonel Singgih Gubernur Akademi Militer Nasional Magelang (1947-1957)

Hadi Subroto (1957-1977)

Karyadi (1957-1977)

Soemakto (1978-1998)

Koes Soebakir (1998-Sekarang)

Galeri