Nama    Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo
Aliran     -
Tahun Berdiri    -
No. Telp    -
Alamat    Jalan Doho 123 Kelurahan Winongo Kota Madiun
Kelurahan    Winongo
Kecamatan    Mangu Harjo
Kota    Kota Madiun
Provinsi    Jawa Timur
Website    -

Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo

Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo berpusat di jalan Doho 123 Kelurahan Winongo Kota Madiun. Persaudaraan pencak silat yang satu ini sudah memiliki keanggotaan hingga luar negeri, diantaranya Perancis dan Belanda.

Dengan menganut ajaan SH, Persaudaraan yang biasa disebut PSHW tersebut menjelma menjadi organisasi olah fisik dan kerohanian yang cukup berpengaruh di Kota Madiun. Memiliki kenaggotaan hingga 1,7 juta jiwa dan terus tumbuh. PSHW merupakan organisasi yang cukup aktif samapi saat ini. Rutin menggelar Suran Agung dan Halal Bi Halal setiap tahunnya. Kedua kegiatan sacral ini selalu diikuti ribuan anggota.

Tahap awal keanggotaan PSHW diajarkan ilmu kerohanian sebagai dasar. Memberikan gambaran tujuan dan maksud ilmu Setia Hati, yakni: “Menuju kesempurnaan hidup melalui jalan tuhan. Terdapat 10 sumpah pada awal masuk keanggotaan. Tahap selanjutnya mulai mengajarkan pencak silat dalam bentuk 43 Jurus, 13 pukulan dobel, 13 tndangan dobel dan 19 pasangan lengkap. Dijalani paling cepat satu tahun sesuai kemampuan anggota. Materi ujian untuk naik ke tahap dua dengan menghafal jurus dan sambung atau tanding. Mulai sambung tangan kosong dengan empat saudara sekaligus hingga sambung senjata. Ada tiga senjata yang digunakan yakni belati, pedang dank unto (tongkat pendek berujung lancip). Selain ujian fisik tersebut, terdapat juga uji kerohanian. Dibuktikan dengan tingkah laku yang terpuji terhadap orang tuan dan masyarakat.

Pada tingkat kedua, warga harus mengikuti kecer ke dua. Dilaksanakan di Bulan Muharam atau bulan Suro. Ada tiga butir sumpah melengkapi sepuluh sumpah saat tingkat satu. Artinya semakin tinggi tingkatan, semakin banyak batasan-batasan yang harus dilaksanakan. Warga tingkatan dua berhak menyandang gelar Al Amin (AA) yang berarti orang yang jujur. Pada tahap dua terdapat 36 jurus yang harus dikuasai. Ini merupakan jurus keramat bagi PSHW. Selain itu terdapat ilmu pernafasan dan penggunaan senjata kerambik.

Pada tahap ke-tiga, warga kembali diambil sumpah. Terdapat tiga butir sumpah melengkapi tiga belas sumpah sebelumnya. Ilmu Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo tidak ada habisnya. Setelah menjadi warga tingkat tiga dan bergelar Al Amin II, warga harus semakin baik dalam tingkah laku, perbuatan, amalan, dan ibadahnya. Seperti ajaran menuju jalan Tuhan yang tidak pernah ada habisnya.

Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo selain di Madiun tidak pernah membuka perguruanya dimanapun seperti perguruan silat yang lain, jika ada itu hanyalah sebagai tempat berlatih dan silaturahmi saja. Seluruh saudara baru Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo baik dari Madiun, luar Madiun bahkan Mancanegara untuk menjadi saudara harus datang dan diKECER di Madiun, Jawa Timur. Hal ini untuk menjaga kemurnian aliran S-H mereka dan itulah yang menjadikan persaudaraan dalam perguruan ini sangat indah.


Sejarah

Sejak tahun 1964, SH mengalami kemunduran, tidak begitu aktif, hal ini tidak lain disebabkan keadaan juga, sebagian besar saudara SH sudah banyak yang lanjut usia, ditambah lagi dengan semakin kurangnya penerimaan saudara baru. Banyak saudara SH yang sudah sepuh satu persatu meninggal dunia, sedangkan yang masuk menjadi saudara SH dapat dikatakan hampir tidak ada. Kalau keadaan yg demikian dibiarkan terus-menerus maka SH lambat laun akan mengalami kepunahan.

Atas kondisi tersebut Persaudaraan Setia Hati sempat mengalami kemunduran pada 1965. Padahal kondisi kota Madiun sedang genting akibat adanya aksi pemberontakan PKI. Pemerintah melalui Men.Hankam turun pada 15 Oktober 1965. SUrat itu dibawa langsung petugas Hankam dengan dikawal Mayor TNI AD Ismadi ke rumah Jalan Wirabumi 3 yakni kediaman HRM Djimat Hendro Soewarno, salah satu saudara SH yang cukup berpengarus saat itu.

Salah satu perintahnya berbunyi, agar cepat bergerak mengkoordinasikan para pemuda untuk membantu pemerintah dalam menyelamatkan bangsa dan Negara. Persaudaraan Setia Hati lantas diaktifkan kembali. Karena melibatkan saudara-saudara muda, nama Tunas Muda ditambahkan pada nama persaudaraan. Sedang kata Winongo diambil dari nama keluarahan tempat berdirinya Persaudaraan Setia Hati.

Dengan meningkatkan latihan jasmani (pencak) dan latihan rohani (iman dan takwa kepada Allah), maka dapat diharapkan pemuda kita sebagai generasi penerus akan menjadi kader bangsa yang militan yang sangat berguna bagi kepentingan bangsa dan negara.

Kepada para Tunas Muda "SH" diajarkan pelajaran pencak silat yang berasal dari para pendekar terkenal (sembilan orang pendekar) dan yang terakhir dari bapak Ki Ngabehi Soerodwirjo, saudara tertua dalam Persaudaraan "Setia Hati" Winongo.Dengan metode ini maka seluruh pelajaran dengan mudah diserap oleh para Tunas-Tunas Muda yang dapat berhasil dengan sukses.

Galeri