Nama    Abah Sera
Tanggal Lahir    unknown
Perguruan     -
Posisi    founder
Pangkat    pendekar

Abah Sera

Abah Sera merupakan pendiri aliran Sera. Namun, riwayat hidupnya hingga kini belum jelas, mengingat banyak versi mengenai dirinya.

Salah satu versi yang diyakini di lingkungan Perguruan Pencak Silat Pancassera di Bogor menyatakan bahwa Abah Sera berasal dari Bogor dan berkelana dari suatu tempat ke tempat lain, dari seorang guru ke guru yang lain untuk mendalami ilmu beladiri. Dalam pengembaraannya Abah Sera sampai ke Aceh untuk berguru kepada Hj. Suriah binti Teuku Syamannur (dikenal dengan Nyai Panjate). Di situ ia berguru bersama-sama dengan Bapak Lagoa yang berasal dari Bone, Sulawesi. Disebutkan pula ia berguru kepada Bah Yu Sak Liong, orang Mongol yang mahir dalam permainan kaki. Kemudian ia pun belajar ilmu toya dari orang Cina Shantung.

Dari sekian gurunya tersebut kemudian ia meramunya menjadi satu sistem beladiri yang dikenal dengan nama Sera. Abah Sera mengembangkan ilmunya sesuai keadaan waktu itu. Beliau bermukim hingga wafat dan dimakamkan di Tegal Harendong, Rumpin, Ciampea, Bogor.

Abah Sera memiliki banyak murid yang kemudian mengajarkan lagi ilmu penca ini sehingga tersebar ke berbagai daerah, bahkan sampai mancanegara. Meski jurus-jurusnya tidak sama persis pada masing-masing jalur keilmuan, namun masih dapat terlihat benang merahnya. Prinsip dan ciri khas jurusnya masih tetap dipegang oleh setiap kelompok latihan Sera.

Tetapi, menurut versi lain, aliran Sera diciptakan Bapak Sera yang diyakini berasal dari Baduy, Banten. Kemudian aliran Sera ini dilanjutkan oleh salah seorang muridnya bernama Mas Jut yang langsung mengajarkan ilmu penca ini kepada keluarga de Vries, yang bermukim di Indonesia lalu mengajarkan aliran ini di Belanda.


Galeri